Kepala Dinas
Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia,
S.Sos, Selasa (21/5) di Dishidros, Ancol, Jakarta Utara mengatakan,
tujuan penyelenggaraan lomba karya tulis ini adalah untuk mengenalkan
tugas dan fungsi Dishidros sebagai lembaga hidrografi di Indonesia.
Sedangkan sasarannya adalah untuk mendapatkan masukan dari berbagai
kalangan, tentang penguatan fungsi lembaga hidrografi di Indonesia,
khususnya Dishidros TNI AL, agar tercapai optimasi pelayanan hidrografi
di Indonesia sesuai dengan yang diamanahkan dalam National Maritime Policies and Hydrographic Services, International Hydrographic Bureau tahun 2004,
yaitu mendukung kepentingan perlindungan lingkungan laut, keselamatan
bernavigasi di laut, pertahanan laut, maupun topik lain yang sedang
mengemuka, seperti keamanan maritim dan penetapan batas maritim antar
negara.
Lomba
karya tulis hidrografi ini merupakan naskah ilmiah populer yang ditulis
berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, hasil karya
sendiri bukan saduran karya orang lain, belum pernah diikutsertakan
dalam lomba dan belum pernah diterbitkan di media manapun. “Peserta
lomba adalah prajurit TNI/PNS dan masyarakat umum, bersifat perorangan
dan tidak membawa atribut institusi manapun.
Pendaftaran dimulai tanggal 17 Mei 2013 melalui e-mail: infohid@dishidros.go.id, dengan menyertakan data pribadi, dilengkapi alamat e-mail, nomor telepon/HP yang dapat dihubungi. Naskah
telah diterima panitia LKTI, paling lambat tanggal 14 Juni 2013. Alamat
: Ketua Panitia Lomba Karya Tulis Ilmiah Dishidros TNI AL, Jl. Pantai
Kuta V No. 1 Ancol Timur Jakarta Utara, Telp (021) 64714810 ext. 3905
Fax (021) 64714819, e-mail : infohid@dishidros.go.id. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada situs web Dishidros www.dishidros.go.id.
Penilaian
naskah dilaksanakan oleh Dewan Juri, yang ditunjuk berdasarkan Surat
Perintah Kadishidros nomor : Sprin/604/V/2013, tanggal 15 Mei 2013,
tentang Peringatan Hari Hidrografi Dunia Tahun 2013. Hasil seleksi akan
dipilih lima karya terbaik dari militer/PNS TNI dan umum. Pemenang
diumumkan tanggal 21 Juni 2013 melalui situs web Dishidros www.dishidros.go.id, dan ditembuskan ke alamat e-mail pemenang serta dihubungi oleh panitia melalui telepon panitia (021) 64714810.
Juara
I, II dan III serta Juara Harapan I dan II, diberikan Piagam
Penghargaan dan uang pembinaan, untuk Juara I hadiah uang senilai Rp.
4.000.000,- Juara II Rp. 3.000.000,- dan Juara III Rp. 2.000.000,-
serta Juara Harapan I Rp. 1.500.000,- dan Juara Harapan II Rp.
1.000.000,-. Penyerahan hadiah dilaksanakan pada acara puncak peringatan
Hari Hidrografi Dunia, pada tanggal 25 Juni 2013 di Dishidros TNI AL,
Jl. Pantai Kuta V No 1 Ancol Timur Jakarta Utara.
Laksamana
Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos menambahkan bahwa Dishidros adalah
lembaga hidrografi nasional yang mengemban dua fungsi yaitu fungsi
militer sebagai penyedia data dan informasi untuk pertahanan serta
fungsi sipil sebagai penyedia data dan informasi untuk keselamatan
pelayaran serta kepentingan publik lainnya. Pada pasal 109 Perpres 10
tahun 2009 disebutkan bahwa Dishidros bertugas menyelenggarakan
pembinaan Hidro-Oseanografi yang meliputi survei, penelitian, pemetaan
laut, publikasi, penerapan lingkungan laut dan keselamatan navigasi
pelayaran baik untuk kepentingan TNI maupun untuk kepentingan umum, di
seluruh perairan Indonesia.
Berdasarkan
Keppres 164 tahun 1960 dan Keppres 288 tahun 1967, ditetapkan Dishidros
menjadi Wakil Negara Republik Indonesia di Lembaga Hidrografi
Internasional atau International Hydrography Organization (IHO).
Berdasarkan keputusan nomor 10 pada Konferensi Internasional Hidrografi
ke XVI di Monaco bulan April 2002, telah ditetapkan tanggal 21 Juni
sebagai Hari Hidrografi Dunia atau World Hydrography Day (WHD), untuk diselenggarakan setiap tahun oleh Negara-negara anggota IHO. Terkait dengan hal tersebut pada tahun ini World Hydrography Day/WHD mengambil tema “Hydrography - underpinning the blue economy” (Hidrografi – Penyokong Ekonomi Biru).
Ekonomi Biru merupakan peningkatan dari Green economy/ekonomi
hijau yang dapat dikatakan sebagai Ekonomi Hijau versi 2.0. Istilah
ini mengacu pada warna langit, lautan dan kenampakan Bumi (Gaia) dari
angkasa luar. Ekonomi Biru memungkinkan pengembangan dan implementasi
dari berbagi model bisnis berkemakmuran, yang bertujuan meningkatkan
kualitas ekosistem alami dan kualitas kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar