1. Menentukan topik
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
Secara bahasa topik
berarti pokok pembicaraan (pembahasan); buah mulut; pokok pikiran utama. Jadi
dapat dipahami bahwa menentukan topik adalah menentukan pembahasan apa yang
ingin di teliti dalam sebuah penelitian. Kegiatan meneliti didasarkan oleh
keingintahuan terhadap suatu masalah yang belum diketahui dalam rangka
mengungkap fakta, solusi dan signifikansi dibalik masalah tersebut.
2. Rumusan masalah
Perumusan masalah merupakan hal utama yang ditentukan pada saat pertama
kali akan dilakukan riset. Suriasumantri menyebutkan bahwa rumusan masalah
merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-peryataan apa saja
yang ingin kita cari jawabannya. Dapat dinyatakan bahwa perumusan masalah
merupakan pernyataan spesifik mengenai ruang lingkup masalah yang akan
diteliti.
Rumusan masalah diperoleh dari identifikasi masalah yang sudah diajukan.
Jika identifikasi masalah masih sangat luas cakupannya, maka rumusan masalah
merupakan masalah spesifik yang sudah dibatasi untuk diteliti lebih lanjut oleh
peneliti.
Dalam rumusan masalah yang dibuat, sudah tergambar dengan jelas desain
penelitian yang akan dilakukan, apakah menggunakan desain kualitatif, kuantitatif
(korelasional, komparasi, dan deskriptif), dan seterusnya.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian atau responden adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Subjek penelitian juga membahas karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian, termasuk penjelasan mengenai populasi, sampel dan teknik sampling (acak/non-acak) yang digunakan. Subjek penelitian dapat terdiri dari tiga level,
yaitu:
- Mikro merupakan level terkecil dari subjek penelitian, dan hanya berupa individu.
- Meso merupakan level subjek penelitian dengan jumlah anggota lebih banyak, misal keluarga dan kelompok.
- Makro merupakan level subjek penelitian dengan anggota yang sangat banyak, seperti masyarakat atau komunitas luas.
Peran subjek penelitian adalah memberikan tanggapan dan informasi terkait data yang dibutuhkan oleh peneliti, serta memberikan masukan
kepada peneliti, baik secara langsung maupun tidak langsung. (wikipedia)
a. Populasi dan sampel
Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas, obyek/subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan
sample adalah sebagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Populasi dan sampel merupakan
unsur penting dalam penelitian deskriptif dan korelasional terutama dalam
penelitian kuantitatif. penelitian deskriptif dan korelasional bertjuan menggambarkan
karakteristik populasoi berdasarkan sampel yang diamati. karakteristik sampel
disebut parameter, sedangkan karakteristik sampel disebut statistik.
Atas hal demikian, prinsip utama
dalam penarikan sampel ialah keterwakilan. Artinya, sampel yang diambil harus
mewakili populasi. Untuk itu, terdapat berbagai teknik penarikan sampel agar
mewakili prinsip keterwakilan. Bila peneliti ingin menggambarkan populasi
berdasarkan sampel yang diambil, sehingga peneliti mengabaikan prinsip
keterwakilan, maka penelitian deskriptif berubah menjadi studi kasus. Karena itu,
studi kasus ialah penelitian yang berusaha menggambarkan sebuah kasus, tampa
bermaksud menggambarkan populasi dari sampel yang ditarik.
b. Teknik sampling
Teknik sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan dengan pengambilan sebagian dari populasi. Jika sampling dilakukan dengan metode yang tepat, analisis statistik dari
suatu sampel dapat digunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan populasi.
Metode sampling banyak menggunakan teori probabilitas dan teori
statistika. Tahapan sampling adalah:
- Mendefinisikan populasi hendak diamati
- Menentukan kerangka sampel, yakni kumpulan semua item atau peristiwa yang mungkin
- Menentukan metode sampling yang tepat
- Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
- Melakukan pengecekan ulang proses sampling
Teknik sampling dibagi dua, yaitu:
1.ProbabilitySampling
Adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:
1.ProbabilitySampling
Adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:
·
a. Simple Random Sampling
Dikatakan simple atau sederhana karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
Dikatakan simple atau sederhana karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
·
Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/ unsure yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/ unsure yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
·
Dispropotionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
·
Cluster Sampling (area sampling)
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
2. Nonprobability
Sampling
Nonprobability Sampling
adalah teknik yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsure
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi:
·
Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut, misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1- 100.
Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut, misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1- 100.
·
Sampling
Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
·
Sampling Aksidental
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan ketemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan ketemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
·
Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja.
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja.
·
Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang.
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang.
·
Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel itu disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola salju yang menggelinding makin lama semakin besar.
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel itu disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola salju yang menggelinding makin lama semakin besar.
4. Teknik pengumpulan data
Setelah merumuskan desain penelitian, tahapan yang
harus dilakukan ialah pengumpulan data dan analisis data. Data dapat dikumpulkan dengan baik bila peneliti sudah
menentukan populasi dan sampel penelitian dalam penelitian deskriptif dan
korelasional, atau jika peneliti sudah menentukan unit-unit eksperimen dalam
penelitian eksperimen.
Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan
datanya ialah; wawancara mendalam, reset partisipatif, pengamatan, dan studi
pustaka. Sedangkan sumber data penelitian kualitatif ialah tindakan dan
perkataan manusia dalam suatu latar yang bersifat alamiah. Sumber data lainnya
ialah bahan-bahan pustaka, seperti: dukemen, arsip, koran, majalah, jurnal
ilmiah, buku, laporan tahunan, dan lain sebagainya.
5. Teknik analisis data
Ada dua metode
analisis data yaitu kuntitatif dan kualitatif. Dalam pendekatan kuantitatif persyaratan pertama yang harus terpenuhi
adalah alat uji statistik yang akan digunakan harus sesuai. Pertimbangan utama
dalam memilih alat uji statistic ditentukan oleh pertanyaan untuk apa
penelitian tersebut dilakukan dan ditentukan oleh tingkat/skala, distribusi dan
penyebaran data. Pertimbangan kedua dalam memilih alat uji statistik ini adalah
luasnya pengetahuan statistik yang dimiliki serta ketersediaan sumber-sumber
dalam hubungannya dengan perhitungan dan penafsiran data.
Metode penelitian dengan
pendekatan kualitatif berbeda dengan pendekatan kuantitatif, dalam pendekatan kualitatif
perhatian dipusatkan kepada prinsip umum yang mendasari perwujudan dan satuan
gejala yang ada dalam kehidupan manusia atau pola yang ada. Analisis yang
dilakukan adalah gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan
masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh pola yang berlaku, dan pola
tersebut dianalisis dengan teori yang objektif.
Pada penelitian kuantitatif ada 3 tipe analisis yaitu: 1. Analisis
utama atau data primer adalah analisis yang mempertimbangkan informasi atau
data utama atau primer (dari tangan pertama) yang diperoleh dalam suatu
penelitian 2. Analisis data sekunder adalah analisis tentang penemuan yang ada dari
peneliti lain yang mungkin menggunakan metode yang berbeda dan lebih halus. 3.
Meta analisis adalah analisis data yang telah dikumpulkan atau disusun dan dianalisis
dari beberapa studi.
REFERENSI:
M. Sayuthi Ali, M.Ag.Meodelogi Penelitian Agama;
pendekatan teori dan praktek,
Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum,
Jakarta; U-press, 2008
WIKIPEDIA, Diakses pada 21 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar