Jumat, 12 Juli 2013

TUGAS METODE PENELITIAN

1. Menentukan topik

Secara bahasa topik berarti pokok pembicaraan (pembahasan); buah mulut; pokok pikiran utama. Jadi dapat dipahami bahwa menentukan topik adalah menentukan pembahasan apa yang ingin di teliti dalam sebuah penelitian. Kegiatan meneliti didasarkan oleh keingintahuan terhadap suatu masalah yang belum diketahui dalam rangka mengungkap fakta, solusi dan signifikansi dibalik masalah tersebut.




2. Rumusan masalah

Perumusan masalah merupakan hal utama yang ditentukan pada saat pertama kali akan dilakukan riset. Suriasumantri menyebutkan bahwa rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-peryataan apa saja yang ingin kita cari jawabannya. Dapat dinyatakan bahwa perumusan masalah merupakan pernyataan spesifik mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti.


Rumusan masalah diperoleh dari identifikasi masalah yang sudah diajukan. Jika identifikasi masalah masih sangat luas cakupannya, maka rumusan masalah merupakan masalah spesifik yang sudah dibatasi untuk diteliti lebih lanjut oleh peneliti.


Dalam rumusan masalah yang dibuat, sudah tergambar dengan jelas desain penelitian yang akan dilakukan, apakah menggunakan desain kualitatif, kuantitatif (korelasional, komparasi, dan deskriptif), dan seterusnya.



3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian atau responden adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Subjek penelitian juga membahas karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian, termasuk penjelasan mengenai populasi, sampel dan teknik sampling (acak/non-acak) yang digunakan. Subjek penelitian dapat terdiri dari tiga level, yaitu:

  1. Mikro merupakan level terkecil dari subjek penelitian, dan hanya berupa individu.
  2. Meso merupakan level subjek penelitian dengan jumlah anggota lebih banyak, misal keluarga dan kelompok.
  3. Makro merupakan level subjek penelitian dengan anggota yang sangat banyak, seperti masyarakat atau komunitas luas.

Peran subjek penelitian adalah memberikan tanggapan dan informasi terkait data yang dibutuhkan oleh peneliti, serta memberikan masukan kepada peneliti, baik secara langsung maupun tidak langsung. (wikipedia)

           

a. Populasi dan sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sample adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.


Populasi dan sampel merupakan unsur penting dalam penelitian deskriptif dan korelasional terutama dalam penelitian kuantitatif. penelitian deskriptif dan korelasional bertjuan menggambarkan karakteristik populasoi berdasarkan sampel yang diamati. karakteristik sampel disebut parameter, sedangkan karakteristik sampel disebut statistik.


Atas hal demikian, prinsip utama dalam penarikan sampel ialah keterwakilan. Artinya, sampel yang diambil harus mewakili populasi. Untuk itu, terdapat berbagai teknik penarikan sampel agar mewakili prinsip keterwakilan. Bila peneliti ingin menggambarkan populasi berdasarkan sampel yang diambil, sehingga peneliti mengabaikan prinsip keterwakilan, maka penelitian deskriptif berubah menjadi studi kasus. Karena itu, studi kasus ialah penelitian yang berusaha menggambarkan sebuah kasus, tampa bermaksud menggambarkan populasi dari sampel yang ditarik.



b. Teknik sampling

Teknik sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan dengan pengambilan sebagian dari populasi. Jika sampling dilakukan dengan metode yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel dapat digunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan populasi. Metode sampling banyak menggunakan teori probabilitas dan teori statistika. Tahapan sampling adalah:

  • Mendefinisikan populasi hendak diamati
  • Menentukan kerangka sampel, yakni kumpulan semua item atau peristiwa yang mungkin
  • Menentukan metode sampling yang tepat
  • Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
  • Melakukan pengecekan ulang proses sampling



Teknik sampling dibagi dua, yaitu:    
1.ProbabilitySampling
            Adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:


·         a. Simple Random Sampling     
Dikatakan simple atau sederhana karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. 


·         Proportionate Stratified Random Sampling  
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/ unsure yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. 


·         Dispropotionate Stratified Random Sampling          
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.

·         Cluster Sampling (area sampling)      

Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.

2. Nonprobability Sampling

     Nonprobability Sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi:

·         Sampling Sistematis   
Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut, misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1- 100.

·          Sampling Kuota        
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

·         Sampling Aksidental  
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan ketemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

·         Sampling Purposive   
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja.

·         Sampling Jenuh          
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang.

·         Snowball Sampling    
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel itu disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola salju yang menggelinding makin lama semakin besar
.

4. Teknik pengumpulan data

Setelah merumuskan desain penelitian, tahapan yang harus dilakukan ialah pengumpulan data dan analisis data. Data dapat  dikumpulkan dengan baik bila peneliti sudah menentukan populasi dan sampel penelitian dalam penelitian deskriptif dan korelasional, atau jika peneliti sudah menentukan unit-unit eksperimen dalam penelitian eksperimen.

Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan datanya ialah; wawancara mendalam, reset partisipatif, pengamatan, dan studi pustaka. Sedangkan sumber data penelitian kualitatif ialah tindakan dan perkataan manusia dalam suatu latar yang bersifat alamiah. Sumber data lainnya ialah bahan-bahan pustaka, seperti: dukemen, arsip, koran, majalah, jurnal ilmiah, buku, laporan tahunan, dan lain sebagainya.

           

5. Teknik analisis data

 Ada dua metode  analisis data yaitu kuntitatif dan kualitatif. Dalam pendekatan kuantitatif persyaratan pertama yang harus terpenuhi adalah alat uji statistik yang akan digunakan harus sesuai. Pertimbangan utama dalam memilih alat uji statistic ditentukan oleh pertanyaan untuk apa penelitian tersebut dilakukan dan ditentukan oleh tingkat/skala, distribusi dan penyebaran data. Pertimbangan kedua dalam memilih alat uji statistik ini adalah luasnya pengetahuan statistik yang dimiliki serta ketersediaan sumber-sumber dalam hubungannya dengan perhitungan dan penafsiran data.

Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif berbeda dengan pendekatan kuantitatif, dalam pendekatan kualitatif perhatian dipusatkan kepada prinsip umum yang mendasari perwujudan dan satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia atau pola yang ada. Analisis yang dilakukan adalah gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh pola yang berlaku, dan pola tersebut dianalisis dengan teori yang objektif.

Pada penelitian kuantitatif ada 3 tipe analisis yaitu: 1. Analisis utama atau data primer adalah analisis yang mempertimbangkan informasi atau data utama atau primer (dari tangan pertama) yang diperoleh dalam suatu penelitian 2. Analisis data sekunder adalah analisis tentang penemuan yang ada dari peneliti lain yang mungkin menggunakan metode yang berbeda dan lebih halus. 3. Meta analisis adalah analisis data yang telah dikumpulkan atau disusun dan dianalisis dari beberapa studi.





REFERENSI:

M. Sayuthi Ali, M.Ag.Meodelogi Penelitian Agama; pendekatan teori dan praktek, Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta; U-press, 2008

WIKIPEDIA, Diakses pada 21 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar